Penilaian Efektifitas Pengelolaan Taman Nasional menggunakan Perangkat METT

Home » Berita » Other topics » Annual review » Penilaian Efektifitas Pengelolaan Taman Nasional menggunakan Perangkat METT
Berita

METT (Management Effectiveness Tracking Tool) adalah suatu perangkat yang digunakan untuk melakukan pengkajian tingkat efektifitas pengelolaan sesuai dengan visi, misi dan tujuan pengelolaan yang telah ditentukan sebelumnya.

Perangkat ini pertama kali dipublikasikan pada tahun 2002 yang kemudian digunakan sebagai kerangka kerja  IUCN WCPA utuk mengukur efektifitas pengelolaan. Pada tahun 2015, negara-negara anggota Konvensi Ramsar, dalam pertemuan CoP 12 telah mengadopsi revisi METT yang disesuaikan untuk lahan basah dan Situs Ramsar. Hingga tahun 2016, setidaknya seperlima kawasan perlindungan terrestrial di dunia telah menggunakan perangkat ini.

METT juga telah diaplikasikan di Indonesia untuk menilai efektifitas pengelolaan pada tingkatan situs atau lapangan, dengan melibatkan Staf di kawasan yang memiliki pengetahuan langsung terkait dengan pengelolaan di suatu kawasan. SK Dirjen KSDAE nomor SK.357/KSDAE-SET/2015 tentang Penetapan Efektivitas Pengelolaan Kawasan Suaka Alam, Kawasan Pelestarian Alam dan Taman Buru menetapkan nilai awal efektifitas pengelolaan kawasan.  SK tersebut juga menguraikan outline laporan penilaian efektifitas pengelolaan kawasan konservasi.

Sejalan dengan fungsi perangkat tersebut, UPT Taman Nasional  Berbak – Sembilang melaksanakan kegiatan penilaian METT di Jambi, 28 – 29 Agustus 2017. Kegiatan yang dipimpin oleh Kepala UPT Taman Nasional Berbak – Sembilang, Ir. Pratono Puroso, MSc. difasilitasi oleh National Project Manager Sumatran Tiger Project. Untuk memperoleh masukan yang lebih komprehensif, peserta yang terlibat dalam penilaian tersebut berasal dari lingkup internal Kementerian LHK, Pemerintah Daerah, Universitas Jambi dan LSM yang pernah atau sedang melakukan kegiatan di Taman Nasional, seperti ZSL, Gita Buana dan Wetlands International Indonesia.

Pertemuan berjalan dengan sangat produktif dan kaya, dimana peserta berdiskusi untuk memberikan nilai dari 30 pertanyaan, yang terbagi lagi menjadi pertanyaan cabang. Pertanyaan berkisar pada hal yang terkait dengan informasi umum, ancaman, dan efektifitas pengelolaan. Penilaian ini juga sangat bermanfaat karena dapat dimanfaatkan untuk melihat sejauh mana kelebihan dan kekurangan dalam proses pengelolaan kawasan, dan yang lebih penting lagi adalah bagaimana menindaklanjuti  ha-hal yang teridentifikasi dalam penilaian tersebut.

Wetlands International Indonesia sangat senang dapat terlibat kembali dalam penilaian tersebut, karena kami telah bekerjasama di wilayah ini sejak awal tahun 1980an, dan kemudian memfasilitasi  penetapan Taman Nasional Berbak dan Taman Nasional Sembilang, hingga keterlibatan dalam kerjasama internasional, seperti menjadi situs Ramsar dan East Asian – Australasian Flyway Partnership.

(dilaporkan oleh Yus Rusila Noor, Head of Programme)