Penghitungan Burung Air di Indonesia Tahun 2017 Bagian dari Kegiatan International Waterbird Census 50 dan Asian Waterbird Census 2017
-
Jenis
-
Sensus burung air internasional
Wetlands International Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menyelenggarakan kegiatan Asian Waterbird Census 2017, yang merupakan bagian dari International Waterbird Census yang bersifat global. Di Indonesia, kegiatan tahun 2017 didukung oleh National Geographic Society dan Kemitraan Nasional Konservasi Burung Bermigrasi dan Habitatnya.
Sejumlah 300 pengamat/sukarelawan dari 47 organisasi pemerintahan, non-pemerintahan, kelompok pengamat burung dan perseorangan terlibat sensus pada Januari 2017. Terkumpul 157 data penghitungan dari 146 lokasi, yang berada di 22 provinsi di pulau-pulau besar di Indonesia, serta ditambah beberapa lokasi di Negara Timor Leste. 14 kawasan konservasi di Indonesia tercakup dalam kegiatan sensus.
Temuan jumlah jenis maupun jumlah individu pada AWC 2017 meningkat dibanding AWC 2016, termasuk jenis-jenis yang memiliki status perlindungan (Nasional, IUCN Redlist, dan CITES). Secara total tercatat sejumlah 68.283 individu burung air dari 103 jenis atau 52% jenis burung air di Indonesia, termasuk 25 jenis dilindungi di Indonesia serta 4 jenis berstatus Endangered, 2 jenis Vulnerable dan 13 jenis Near Threatned berdasarkan kriteria IUCN Red List. Ancaman terbanyak yang dilaporkan yaitu perburuan, limbah domestik, serta pestisida.
Hasil Asian Waterbird Census 2017 mengindikasikan bahwa keberhasilan implementasi sensus terutama didukung oleh i) keterlibatan dan kesungguhan pelaksana; setidaknya selama periode sensus, ii) jejaring yang luas, iii) intensitas penggunaan media sosial, iv) komunikasi yang responsif antara penyelenggara dan sukarelawan, v) interaksi langsung dalam pelatihan/pengajaran, dan vi) pengakuan dan penghargaan atas peran serta sukarelawan, misalnya melalui penyebutan partisipan di media sosial dan laporan, serta pemberian sertifikat internasional.