Straight to content

Wetlands

Lahan basah sering dipandang sebagai lahan yang marginal: Lahan yang perlu dikeringkan dan diubah untuk pengembangan dan penggunaan lahan lainnya. Sejak tahun 1900 lebih dari 64% dari lahan basah telah hilang melalui drainase dan konversi, dan banyak dari sisanya telah terdegradasi. Alam yang tergantung pada air saat ini telah mengalami penurunan yang sangat drastis. Seperti lahan basah yang hilang, kesejahteraan orang-orangpun akan terampas. Dengan meningkatnya permintaan terhadap air, tanah dan makanan ditengah semakin meningkatnya dampak perubahan iklim, keberadaan lahan basah dimasa mendatang akan menjadi semakin terancam.

 

Tipe lahan basah

Gambut

Lahan gambut adalah lahan basah dengan lapisan tanah berair yang terdiri dari bahan tanaman mati dan membusuk.
Yang termasuk kedalam lahan gambut diantaranya adalah moor, bog, mires, hutan rawa gambut dan permafrost tundra. Luas lahan gambut secara keseluruhan mencapai setengah dari luas lahan basah di dunia, dan menutupi 3% dari total luas permukaan bumi . Semua lahan gambut dapat dijumpai di berbagai belahan dunia.

Hutan Mangrove

Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem paling kompleks di muka bumi ini, tumbuh dalam kondisi lingkungan dimana tanaman bisa dapat mati dengan sangat cepat. Ekosistem ini dapat dijumpai di daerah tropis dan subtropis, terutama di daerah pasang surut, yang sering digenangi air asin. Hutan mangrove menempati sekitar 15,2 juta hektar dari pantai tropis di seluruh dunia:meliputi afrika, Australia, Asia dan Amerika.

Mengapa hutan mangrove begitu penting?
Hutan mangrove memberikan perlindungan dan tempat bernaung pada saat terjadinya peristiwa cuaca ekstrim, seperti angin badai dan banjir. Mangrove dapat menahan dan memecah gelombang pasang akibat dari cuaca extrim ini. Salah satu contohnya hutan mangrove dapat mengurangi daya rusak tsunami hingga 90%. Daun dan akar mangrove memberikan nutrisi yang baik bagi plankton, ganggang, ikan dan kerang-kerangan. Mangrove juga merupakan rumah bagi banyak burung dan mamalia – seperti monyet mangrove di Asia Selatan.

Sungai dan danau

Sungai berasal dari hujan yang terjadi didataran tinggi yang mengalir ke lereng menuju anak sungai dan sungai utama. Delta dapat dijumpai di bagian hilir sungai, dimana aliran air melambat dan menyebar ke hamparan lahan basah dan perairan dangkal.

Mengapa sungai dan delta begitu penting ?
Sungai berfungsi sebagai sumber penting bagi air minum, makanan dan irigasi untuk pertanian. Air sungai juga berfungsi mengisi ulang danau dan mengangkut sedimen yang subur yang memperkaya daerah dataran banjir dan rawa-rawa. Sungai juga memainkan peran penting sebagai jalur transportasi dan perdagangan dan sebagai sumber energi. Sungai dan delta merupakan habitat penting bagi ikan dan hewan air tawar lainnya seperti amfibi dan kerang-kerangan.