Paludikultur : Praktik Lama yang Terlupakan
Partisipasi masyarakat, sektor swasta, dan intervensi kebijakan penataan ulang lahan gambut yang sinergi diperlukan dalam mendorong paludikultur di Indonesia.
Kami menjaga dan mengembalikan lahan basah untuk manusia dan alam
Partisipasi masyarakat, sektor swasta, dan intervensi kebijakan penataan ulang lahan gambut yang sinergi diperlukan dalam mendorong paludikultur di Indonesia.
WKLB edisi kali ini hadir kembali di tengah masa pandemi yang belum tahu kapan akan berhenti. Ada berita baik tapi tidak kurang pula berita yang […]
Pentingnya kerja sama dari berbagai pihak untuk mendorong diterapkannya paludikultur sebagai salah satu upaya mengurangi risiko karhutla. Hal ini akan berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim, pemenuhan pangan nasional, serta peningkatan kesehatan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 .
Salam redaksi, Warta Konservasi Lahan Basah (WKLB) edisi kali ini hadir di hadapan para pembaca dalam suasana berbeda. Sebagian besar dari kita sedang bekerja dari […]
Subsiden tanah atau dikenal juga dengan istilah amblesan merupakan fenomena turunnya permukaan tanah dibandingkan dengan titik referensinya. Kondisi ini marak terjadi di perkotaan pesisir, kawasan […]
Subsiden tanah merupakan “The Silent Killer” yang secara pelan-pelan namun pasti merusak dan bahkan menghilangkan suatu kawasan. Hasil penelitian menunjukkan laju rata-rata subsiden tanah di dataran rendah pesisir Indonesia bervariasi mulai dari 1-25 cm/tahun.
Hari ini mungkin kita dapat bertahan hidup dengan ‘memutus rantai’ infeksi COVID-19, tetapi masa depan kita akan ditentukan oleh kemampuan untuk membangun kembali kedekatan kita […]
Hutan mangrove dengan segala manfaat ekologinya, memiliki peluang sangat besar untuk dikembangkan secara ekonomi. Kecenderungan pengelolaan kawasan ekosistem mangrove yang terkoneksi dengan kegiatan wisata, membuka […]
Banyak pihak beranggapan bahwa ekosistem gambut produktifitasnya rendah, lahan marjinal dan tidak bisa diupayakan. Namun pada kenyataannya gambut mendukung pembangunan dan kehidupan masyarakat Indonesia karena fungsinya terkait regulasi air, penyimpan karbon, sumber kehidupan masyarakat, rumah keanekaragaman hayati dan mengurangi bencana hidrometeorologi
Untuk menghentikan kerusakan gambut yang lebih parah dan terus menerus, maka diperlukan perubahan mendasar pola pengelolaan gambut, tanpa melibatkan, atau setidaknya meminimalisir proses drainase. Paludikultur adalah salah satu pilihan pengelolaan yang dianjurkan.