
Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia 2025 di Kalimantan Utara: Sebuah Pemberdayaan Generasi Berikutnya
Kalimantan Utara, Indonesia – Pada 22 Februari 2025, Wetlands International Indonesia memperingati Hari Lahan Basah Sedunia yang jatuh pada 2 Februari dengan memberikan program pendidikan lingkungan untuk siswa Sekolah Menengah Pertama di Kalimantan Utara. Melibatkan lebih dari 50 siswa/i dan tenaga kependidikan, acara yang diadakan di SMP Negeri 3 Sekatak, Desa Liagu ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda tentang pentingnya lahan basah dan upaya pelestariannya.

Dipilihnya Desa Liagu sebagai lokasi penyelenggaraan puncak peringatan Hari Lahan Basah Sedunia 2025 adalah mengingat Wetlands International Indonesia pernah menyelenggarakan implementasi percontohan rehabilitasi mangrove pada Program To Plant or not To Plant (TPNTP) di desa tersebut pada tahun 2023 lalu. Saat ini pun, Desa Liagu masih merupakan bagian dari desa dampingan Wetlands International Indonesia pada Program NASCLIM yang dilaksanakan pada 2024 hingga 2028.
Kegiatan pendidikan lingkungan dirancang interaktif dan bermakna, memastikan bahwa siswa tidak hanya belajar tentang lahan basah tetapi juga menikmati prosesnya. Kegiatan ini diharapkan menjadi bagian kampanye dalam rangka mendukung keberhasilan program pemulihan dan perlindungan mangrove yang sedang berjalan di sana di bawah Program NASCLIM. Menggunakan metode permainan reflektif dan partisipatif, siswa/i dan tenaga kependidikan SMP 3 Sekatak mempelajari tentang ekosistem lahan basah, manfaat dan upaya pelestariannya dengan riang gembira tanpa merasa digurui. Harapannya, kegiatan kampanye tersebut dapat memberikan pengetahuan dan nilai-nilai sosial-lingkungan yang bermakna dan dapat diterapkan dalam kehidupan mereka di masa depan.
Bapak Simon selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Sekatak, mengungkapkan keharuan dan kebahagiaannya atas dilibatkannya siswa/i dan tenaga kependidikan SMP 3 Sekatak pada acara perayaan WWD 2025 yang diinisiasi Wetlands International Indonesia. Beliau mengatakan bahwa kegiatan kampanye PLH lahan basah ini merupakan kegiatan pertama kali yang dilakukan di sekolah yang dipimpinnya. “Kami sangat senang dan menghargai upaya-upaya Wetlands International Indonesia yang telah memfasilitasi kegiatan kampanye PLH lahan basah di sekolah kami yang cukup terisolir,” ucapnya.
Ungkapan senada juga disampaikan oleh perwakilan Pemerintah Desa Liagu, Ibu Seri Kartini, selaku Sekretaris Desa Liagu. Beliau mengatakan, “kami sangat mengapresiasi seluruh tim dari Wetlands International Indonesia atas kegiatan hari ini, dan kami siap untuk mendukung program pemulihan dan perlindungan ekosistem mangrove, dalam hal ini Program NASCLIM demi kebaikan lingkungan dan masyarakat kami,” sambungnya.
Peresmian Rumah Belajar Mangrove Desa Liagu
Bersamaan dengan perayaan Hari Lahan Basah Sedunia 2025 tersebut, para siswa/i dan undangan juga menghadiri peresmian Rumah Belajar Mangrove (RBM) Desa Liagu. RBM berfungsi sebagai ruang belajar masyarakat pesisir Desa Liagu dalam mengakses informasi, edukasi dan komunikasi terkait ekosistem mangrove, manfaatnya, serta upaya pengelolaannya. Diresmikan oleh pejabat Sekretaris Desa Liagu, Ibu Seri Kartini, keberadaan RBM juga diharapkan dapat meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pelestarian dan pengelolaan mangrove secara berkelanjutan.

Inisiatif yang dilakukan Wetlands International Indonesia di Kalimantan Utara menyoroti pentingnya pendidikan lingkungan dalam menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam pengelolaan ekosistem lahan basah, khususnya mangrove bagi generasi muda. Dengan melibatkan siswa sekolah dalam kegiatan tersebut, program ini bertujuan untuk menyampaikan peran penting dari lahan basah dalam menjaga keseimbangan ekologis dan mendukung mata pencaharian masyarakat.
Penulis: Tim Komunikasi