Straight to content

Membangun Bersama Alam: Tambak Terhubung Mangrove

Published on:


Indonesia memiliki lebih dari 20% dari total luas mangrove di dunia. Hutan mangrove sangat penting bagi negara seperti Indonesia yang terdiri dari lebih dari 17.000 pulau. Mangrove melindungi garis pantai dari kenaikan permukaan laut, menyerap karbon, dan mendukung jutaan mata pencaharian. Rata-rata, rangkaian layanan ini memberikan manfaat senilai antara USD 15.000 hingga 50.000 per hektare per tahun.

Namun, mangrove di Indonesia terancam oleh akuakultur, pertanian, dan pembangunan yang tidak berkelanjutan.

Di wilayah pesisir Demak, program Building With Nature dari Wetlands International berhasil memulihkan mangrove sekaligus meningkatkan hasil akuakultur. Metode ini – Associated Mangrove Aquaculture – mengintegrasikan akuakultur dengan kehutanan melalui pembentukan sabuk hijau mangrove di sepanjang daerah pesisir muara sungai.

Dengan memindahkan tanggul tambak lebih jauh ke daratan dan menjauhi tepi sungai, mangrove dapat beregenerasi secara alami di area yang telah ditentukan. Akar mangrove menyaring patogen, membersihkan air, dan menghasilkan produk akuakultur yang lebih sehat, termasuk udang, kepiting, serta berbagai jenis ikan.

View on Youtube. Opens in a new window
AMA di Demak adalah contoh utama bagaimana mata pencaharian berkelanjutan dan solusi berbasis alam untuk perubahan iklim dapat berjalan beriringan. Ini adalah sebuah solusi yang siap untuk diperluas penerapannya di Indonesia maupun secara global.

Kontak :

Apri Susanto Astra

Programme Coordinator Coast and Delta