Straight to content

AWC 2018: Si Bluwok/Wilwo (Mycteria cinerea) – Nasibmu, di Segara Anakan Cilacap

Published on:
  • Jenis
  • Sensus burung air internasional

Berita dari Mitra Lapangan.

Hai sobat Wetlands International, Asian Waterbird Census 2018 telah berakhir. Kami penggiat lingkungan hidup di Cilacap dan sekitarnya telah berkomitmen menjadi bagian kegiatan AWC selama 4 tahun (2015-2018) di Segara Anakan Cilacap.

Menurut Ardli dan Wolff (2009) Segara Anakan Cilacap merupakan hutan mangrove dengan luas 34.018 ha yang terletak di Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap Jawa Tengah (07º34’29.42”–07º47’32.39” LS dan 108º46’30.12”–109º03’21.02” BT). Menurut Prakoso (2003) Segara Anakan Cilacap merupakan area yang dimanfaatkan oleh burung air untuk mencari makan dan beristirahat. Kami, Tim AWC 2015 mencatat 77 ekor Mycteria cinerea di area Segara Anakan Cilacap (Hutabarat et al. 2015), Tim AWC 2016 mencatat 21 ekor sedangkan Tim AWC 2017 tidak mencatat kehadiran spesies tersebut. Tim AWC 2018 pada tanggal 17-18 Januari 2018 mencatat kembali 88 ekor. Menurut Hutabarat et al. (2016) M. cinerea mengalami fluktuasi kelimpahan individu di Segara Anakan Cilacap. Perkiraan Populasi M. cinerea tersebar di Indonesia sekitar 2000 ekor termasuk di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Sumbawa, Bali, Buton, Rawa Apoa dan masih bersarang di Suaka Margasatwa Pulau Rambut DKI Jakarta (MacKinnon et al. 1999; Iqbal et al. 2012; IUCN 2016) Spesies M. cinerea beraktivitas mencari makan, beristirahat, dan merapihkan di Segara Anakan Cilacap dengan spesies Bangau lainnya yaitu Bangau Tongtong (Leptoptilos javanicus) dan Bangau Sandang-lawe (Ciconia episcopus). Menurut MacKinnon et al. (1999) M. cinerea sering tercatat di derah yang tergenang air, berlumpur di tepi pantai dan sawah dalam kelompok kecil maupun soliter ataupun kelompok campur dengan burung air lainnya. IUCN (2016) telah menetapkan M. cinerea berstatus Terancam (Endangered) akibat kehilangan habitat alaminya yang telah mengalami alih fungsi lahan. Menurut Hutabarat (2016) M. cinerea tercatat memangsa ikan dan invertebrata air lainnya di Segara Anakan Cilacap sebagai pakan utamanya. Ancaman habitat di Segara Anakan Cilacap semakin nyata, dari permasalahan sedimentasi yang memunculkan pendangkalan sehingga menyulitkan spesies ikan migrasi untuk memijah ataupun sekadar mencari makan di Segara Anakan Cilacap. Masyarakat disekitar yang biasa bekerja menjadi nelayan untuk menangkap ikan dan hewan air lainnya, sudah mulai beralih mata pencaharian menjadi seorang petani serta penduduk yang semakin bertambah populasinya. Masyarakat sekitar mulai membuka hutan mangrove untuk dialihfungsikan menjadi lahan pertanian dan juga permukiman. Kami, penggiat lingkungan hidup dari Himpunan Mahasiswa Bio-Explorer Fakultas Biologi UNSOED Purwokerto, Silvagama Fakultas Kehutanan UGM Yogyakrta, Save Our Nusakambangan Island, Gerakan Citanduy Lestari dan Ighopala IAIIG Cilacap akan terus melakukan monitoring dan publikasi terhadap salah satu spesies terancam tersebut. Terima kasih kami ucapkan kepada Wetlands International-Indonesia Program yang telah mendukung kegiatan kami baik materiil maupun moril serta selalu menerima kami menjadi volunteer pada kegiatan AWC tersebut sejak tahun 2017. Terima kasih kepada teman-teman seperjuangan di AWC 2015-2018 yang berbeda-beda dari perwakilan setiap organisasi yang tergabung dalam monitoring tersebut. Semoga Segara Anakan selalu masih ada untuk habitat burung air di Indonesia.

Elisabet Rose R.B. Hutabarat1), Setyo W. Pamuji, Galih S. Anggara, Ganjar C. Aprianto, Iftah S. Ahmadi, Irda Alifah, Nugroho D. Septianto, Teguh S. Nurrudin, Yunizar Rahman, Aditya A. Syaputra, Imam A. Musa, Haryo Pangestu B. Krisna

Email: [email protected]/[email protected]

Daftar Pustaka

Ardli ER, Wolff M. 2009. Land use and land cover change affecting habitat distribution in the Segara Anakan        Lagoon, Java, Indonesia. Reg Environ Change. 9:235–243.doi:10.1007/s10113.008.0072.6

Prakoso A. 2003. Penyebaran dan pendugaan diversitas burung air pada berbagai tipe habitat di kawasan Segara Anakan Cilacap [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

MacKinnon J, Philipps K, van Balen B. 1999. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Bogor (ID): Burung Indonesia.

Prakoso A. 2003. Penyebaran dan pendugaan diversitas burung air pada berbagai tipe habitat di kawasan Segara Anakan Cilacap [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Hutabarat ERRB, A. Kusmawanto, EW Lestari, TA Gupta, IB Pertiwi, VD Sulistyaningrum, Zenudin. 2015. Asian Waterbird Census (AWC) 2015: Burung air di kawasan Laguna Segara Anakan Cilacap. Dipublikasikan poster pada Konferensi Peneliti dan Pemerhati Burung Indonesia 1. Bogor: Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Iqbal M. H, Mulyono, A. Riwan, F. Takari. 2012. An alarming descrease in the Milky Stork Mycteria cinerea population on the east coast of South Sumatra province, Indonesia

[Tim AWC Segara Anakan Cilacap]. 2016. Sensus burung air di Segara Anakan Cilacap. [Tidak dipublikasi]

[Tim AWC Segara Anakan Cilacap]. 2017. Sensus burung air di Segara Anakan Cilacap. [Tidak dipublikasi]

Hutabarat ERRB, A. Mardiastuti, Y.A. Mulyani. 2016. Keanekaragaman dan kelimpahan burung air di Muara Sungai kawasan Segara Anakan Cilacap, Jawa Tengah. Media Konservasi 21(1):65-72

[IUCN]. 2016. Mycteria cinerea. The IUCN Red List of Threatened Species 2016: e.T22697651A93627701. Diakses [Januari 21, 2017] pada www.iucnredlist.org/details/22697651/0