Straight to content

“Lahan Basah Vital Bagi Kehidupan”, Perayaan Hari Lahan Basah Sedunia 2024

Published on:

Hari Lahan Basah Sedunia (World Wetlands Day/ WWD) diperingati setiap tanggal 2 Februari sebagai kesempatan bagi semua negara dan masyarakat untuk bersatu guna meningkatkan kesadaran, apresiasi, dan tindakan terhadap lahan basah. Hari Lahan Basah Sedunia tahun 2024 yang mengusung tema “Lahan Basah dan Kesejahteraan Manusia” memberikan pesan bagi seluruh masyarakat dunia tentang peran dan manfaat penting lahan basah bagi kehidupan.

Ekosistem lahan basah memiliki peranan yang sangat penting dalam menyangga kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi. Dengan peran utamanya sebagai penyimpan air, lahan basah harus selalu terpelihara kelestariannya agar keberlangsungan hidup dapat terus terjaga. Selain penyimpan dan pemasok air bersih, lahan basah memiliki fungsi dan manfaat lain yang sangat besar secara ekologi, sosial, ekonomi maupun budaya, diantaranya: sebagai tempat hidup dan berkembang biak bagi banyak hewan terutama ikan dan burung air; menopang dan memelihara keanekaragaman hayati alami; sumber pangan dan energi; penyaring dan pemurni air dengan menyerap sedimen dan unsur hara; pengendali atau pencegah banjir; pencegah intrusi air laut; sebagai sarana transportasi; serta menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat. Lahan basah sebagai penyerap dan penyimpan karbon yang sangat besar berfungsi sebagai pengendali lepasnya karbon ke udara (mitigasi perubahan iklim global).

Menilik ke belakang, lahirnya sebuah perjanjian global tentang lahan basah yang kita kenal sebagai Konvensi Ramsar pada tanggal 2 Februari 1971 silam, didorong oleh nilai-nilai penting yang dikandung lahan basah bagi kehidupan. Seiring berkembangnya populasi umat manusia, menjadikan kebutuhan terhadap air bersih terus meningkat. Di sisi lain perkembangan teknologi dan sumber mata pencaharian masyarakat dunia juga melaju cepat. Diperlukan keseimbangan agar kebutuhan dan pemenuh kebutuhan dapat terus berjalan berkesinambungan. Lahan basah yang sehat dan dikelola dengan baik memainkan peran penting dalam kesejahteraan manusia, terbukti dalam berbagai aspek kehidupan kita. Hutan sangat penting bagi lebih dari satu miliar orang, menyediakan lapangan kerja dan berfungsi sebagai sumber air bersih yang penting, sehingga mendukung masa depan ekonomi dan air yang berkelanjutan. Lahan basah menjamin ketahanan pangan global dengan memasok ikan—sumber protein utama bagi lebih dari 1 miliar orang—dan bahan makan pokok bagi 3,5 miliar orang setiap tahunnya. Selain itu, lahan basah juga berperan sebagai pelindung alami, melindungi masyarakat pesisir dari risiko bencana terkait perubahan iklim seperti badai, banjir, erosi, dan kekeringan. Ekosistem ini tidak hanya mendukung keanekaragaman hayati tetapi juga meningkatkan kesehatan mental dan menginspirasi budaya, memupuk perdamaian, menghubungkan masyarakat dengan alam, memperkaya tradisi, dan menginspirasi kreativitas. Intinya, lahan basah sangat penting untuk mempertahankan kesejahteraan manusia, keseimbangan ekologi, dan semangat budaya. Menjaga lahan basah dari kerusakan serta merestorasi lahan basah yang sudah terdegradasi adalah kunci penting untuk terus mempertahankan keberlangsungan manfaat- manfaat lahan basah bagi kehidupan.

Semarak Hari Lahan Basah Sedunia 2024 oleh Wetlands International Indonesia

Sebagai sebuah lembaga yang fokus di bidang konservasi lahan basah, Wetlands International Indonesia secara konsisten terus berupaya mendukung upaya-upaya pelestarian lahan basah, termasuk sumberdaya dan keanekaragaman hayatinya untuk generasi mendatang, salah satunya adalah melalui kampanye konservasi lahan basah melalui agenda perayaan WWD setiap tahunnya. Lahan basah serta sumber daya air harus dapat dikonservasi dan dikelola dengan bijak dan tepat sehingga berbagai nilai dan jasa lingkungannya dapat memberikan manfaat bagi keanekaragaman hayati serta kehidupan manusia.

Selain terlibat dalam beberapa forum diskusi dan dialog baik secara online atau offline, Wetlands International Indonesia juga telah menyelenggarakan perayaan Hari Lahan Basah Sedunia tahun 2024 ini di dua lokasi, yaitu di Desa Betahwalang, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Jawa tengah, dan di Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Untuk mendukung kegiatan tersebut, Wetlands International Indonesia juga mengembangkan beberapa media komunikasi yang mengkampanyekan nilai-nilai penting lahan basah bagi kesejahteraan masyarakat, diantaranya melalui media sosial dan website, permainan edukasi ular tangga, stiker, dan video dokumenter.

Perayaan WWD 2024 di Kabupaten Demak dilaksanakan di lokasi sabuk hijau mangrove, desa Betahwalang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Perayaan WWD diisi dengan melakukan kampanye melalui pendidikan lingkungan hidup (PLH) dengan tema “Ekosistem mangrove dan manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat”. Puncak kegiatan perayaan WWD 2024 dilaksanakan pada tanggal 3 Februari 2024, melibatkan total 49 orang yang terdiri dari 32 siswa/i dan 2 guru pendamping SMU Miftahul Falah Betahwalang, 6 orang perwakilan kelompok tani Sido Makmur Betahwalang. Kegiatan PLH bertujuan untuk memperkenalkan generasi anak muda tentang ekosistem mangrove dan manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat, serta meningkatkan kecintaan mereka kepada mangrove dan lingkungan di sekitarnya.

Foto peserta kegiatan Pendidikan Lingkungan Hidup di pesisir Betahwalang (Dok. Wetlands International Indonesia)
Kelompok simulasi pengamatan burung air (kiri); Kelompok simulasi identifikasi biota pada ekosistem mangrove (tengah); Kelompok simulasi identifikasi vegetasi mangrove (kanan) (Dok. Wetlands International Indonesia)

Pada penyelenggaraan WWD 2024 di Kalimantan Utara, Wetlands International Indonesia bekerjasama dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kota Tarakan. Perayaan WWD 2024 berlangsung pada Jum’at tanggal 2 Februari 2024 dan diikuti oleh seluruh jajaran Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan non PNS di lingkungan UPTD KPH Tarakan. Kegiatan utama berupa penanaman sebanyak 200 bibit mangrove serta penyebaran propagule yang sudah matang di kawasan persemaian mangrove, belakang Islamic Center Tarakan, Kelurahan Kampung IV, Kecamatan Tarakan Timur. Dalam sambutan pembukaannya, Ridwanto Suma, Kepala UPTD KPH kota Tarakan menyampaikan bahwa “Kebutuhan air untuk konsumsi manusia, pertanian dan energi semakin meningkat.  Untuk menjaga ketersediaan air, maka pengelolaan air dan pemulihan lahan basah harus ditingkatkan”.

Peserta perayaan WWD 2024 dari jajaran UPTD KPH Tarakan (kiri); Kegiatan penanaman bibit mangrove (kanan

Lahan Basah Lestari – Masyarakat Berseri
Menjaga lahan basah berarti menjaga kehidupan

Penulis

Triana

Publication Officer