Kemitraan Nasional Konservasi Burung Bermigrasi dan Habitatnya (KNKBBH) diperkenalkan dalam Pekan Kehati 2024
Kemitraan Nasional Konservasi Burung Bermigrasi dan Habitatnya (KNKBBH) diperkenalkan dalam Pekan Kehati 2024 pada 15-17 Mei di Manggala Wanabakti, Jakarta.
Melalui Ketua Sekretariat Kemitraan, Ragil Satriyo Gumilang (Wetlands International Indonesia), bersama Tim Komunikasi Burung Indonesia, KNKBBH berkesempatan diskusi dengan Wakil Menteri LHK Alue Dohong, Direktur Jenderal KSDAE KLHK Prof Satyawan Pudyatmoko, Direktur KKHSG KLHK Nunu Anugerah, serta pemangku kepentingan kunci lainnya, dalam konteks pengembangan kemitraan untuk mendukung kelestarian burung bermigrasi dan habitatnya.
Di bawah koordinasi Direktorat KKHSG selaku National Focal Point, KNKBBH berperan koordinatif dalam mengumpulkan informasi mengenai berbagai kegiatan dan inisiatif terkait dengan pelestarian burung bermigrasi di Indonesia yang berada pada Jalur Terbang Asia-Australasia. Tidak hanya burung air bermigrasi, kemitraan ini juga berkembang serta diharapkan dapat menjadi media untuk koordinasi, sinergi dan diskusi dalam upaya pelestarian burung bermigrasi lainnya, seperti kelompok burung pemangsa (raptors), burung laut (sea bird), burung terestrial, atau juga burung hutan (forest bird).
Keputusan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, KLHK (SK.16/KSDAE/KKHSG/KSA.2/1/2024), menjadi landasan operasional KNKBBH. Kemitraan ini beranggotakan unsur-unsur: pemerintah (termasuk unit-unit pengelola di tingkat tapak), nonpemerintah, akademisi, praktisi dan pemerhati burung. Struktur anggota KNKBBH terdiri dari: Komite Pengarah, National Focal Point, Sekretariat Kemitraan, Satuan Tugas Pengelolaan Jejaring Kerja, serta Koordinator Kewilayahan. Satgas Pengelolaan Jejaring Kerja terdiri dari: Satgas Situs Penting Burung Bermigrasi/EAAF Site Network, Satgas Komunikasi, Pendidikan, dan Penyadartahuan Publik (CEPA), serta Satgas Pemantauan dan Database yang mencakup Burung Pemangsa, Burung Air (termasuk Burung Pantai), Burung Laut, Burung Terestrial, Penandaan Burung, dan Zoonosis.