Straight to content

Sektor Bisnis dan Industri Harus Bergabung Bersama Masyarakat Sipil dan Pemerintah untuk Memperbaiki Kondisi Lahan Basah

Published on:
  • Konservasi dan restorasi lahan gambut

Baik sektor bisnis maupun industri harus bertindak jika memang kita bertekad untuk memutarbalikkan proses hilang dan terdegradasinya lahan basah seluruh penjuru dunia. Oleh karena itu, kita perlu bekerja sama, tidak hanya dengan pemerintah dan masyarakat sipil, akan tetapi juga dengan perusahaan, terutama yang cakupan kerjanya langsung memengaruhi keberlangsungan lahan basah.

 

Akhir-akhir ini media mempertanyakan mengapa sebagian kelompok pelestari lingkungan, termasuk Wetlands International, bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang bisnis intinya justru mengabaikan upaya pelestarian lingkungan dan yang terkait iklim. Kami menyambut beberapa isu yang diangkat, yang memang mewakili berbagai dilema yang memengaruhi kita semua – baik sebagai anggota masyarakat, sebagai organisasi, dan sebagai individu.

Salah satu pertanyaan spesifik yang diajukan, terkait dengan kerja sama kami dengan Shell. Wetlands International bekerja sama dalam suatu kemitraan dengan Shell dalam periode 2008-2017 pada beberapa proyek yang dibuat bersama untuk mengonservasi beberapa lokasi lahan basah yang terdampak oleh operasional perusahaan minyak tersebut. Pada periode tersebut, pekerjaan ini sesuai dengan tujuan dan cara kerja yang diuraikan dalam suatu kesepakatan kerja yang ditandatangani pada tingkat CEO dan dijalankan oleh suatu joint steering group. Pengaturan kerja tersebut memastikan kebebasan Wetlands International dalam menentukan positioning dan komunikasi kami, termasuk juga adanya peluang untuk mempertanyakan dan mengkritisi Shell, bilamana dianggap perlu.

Pada dasarnya, kami tidak mendukung business model bahan bakar minyak yang dijalankan oleh Shell, dan kami juga tidak bertujuan mempromosikannya dalam konteks kerja lingkungan hidup, ekologis, maupun sosial. Alasan kami menjalankan kemitraan tersebut sangatlah pragmatis: Shell beroperasi di lokasi-lokasi lahan basah di seluruh penjuru dunia tempat mereka membangun gerai-gerai penjualan minyak dan buminya. Kami bekerja dengan Shell utamanya untuk membuat perubahan yang kami anggap paling penting terhadap cara kerja mereka di lokasi lahan basah. Oleh karena itu, jejaring kami bekerja sama dengan Shell di beberapa wilayah, termasuk di Samudera Arktik, Canadian Tar Sands, hutan rawa gambut Brunei, dan padang lamun Mesopotamia di Irak. Salah satu tujuan bersama kami adalah untuk memengaruhi sektor energi dengan kebijakan dan praktik-praktik yang lebih baik, terutama yang terkait dengan lahan basah.

Apa yang kami capai cukup dapat dibanggakan. Melalui proyek-proyek tersebut, selama delapan tahun, sekitar lima juta Euro diinvestasikan secara langsung pada upaya-upaya konservasi dan restorasi maupun pencegahan hilangnya sumber keanekaragaman hayati dan fragmentasi habitat di tingkat proyek, mengurangi risiko polusi yang disebabkan oleh kebakaran dan kebisingan, menghindari dampak yang mungkin terjadi di beberapa wilayah yang peka dan pada habitat kritis. Akan tetapi, hasilnya justru tidak terlalu memuaskan tujuan kami pada awalnya.

Wetlands International, melalui serangkaian pembicaraan dengan Shell, memutuskan untuk mengakhiri kemitraan ini pada tahun 2017. Kami setuju untuk menyelesaikan pekerjaan kami di Brunei dan Oman, di mana proyek-proyek ini berlanjut pada tahun 2019. Keputusan yang diambil oleh Wetlands International untuk mengakhiri kemitraan tersebut diambil secara sadar, berdasarkan sejumlah pembelajaran dari evaluasi periodik kami terhadap proyek-proyek tersebut. Pada intinya, tujuan kami untuk memberikan dampak yang lebih besar di lokasi kerja/ lapangan, dengan dan di seluruh bagian perusahaan maupun sektor ini tidak lagi mendapatkan perhatian ataupun komitmen yang kami anggap cukup dari Shell sendiri.

Jane Madgwick, Chief Executive Officer Wetlands International mengatakan, “Kami sepenuhnya berkomitmen untuk menjaga dan merestorasi lahan basah bagi kepentingan manusia dan alam. Baik sektor bisnis maupun industri harus dapat berpartisipasi secara aktif, jika kita bertekad untuk memutarbalikan prognosa ekosistem sebagai kontribusi kepada pencapaian pembangunan yang berkelanjutan dan upaya pembatasan dampak-dampak perubahan iklim. Hal ini berlaku pada lahan-lahan basah, yang dalam berbagai cara, berada di lini terdepan.”

“Sebagai suatu LSM global yang berbasis ilmu pengetahuan, kami mengambil posisi menggandeng perusahaan-perusahaan, bersama dengan pemerintah dan juga masyarakat sipil untuk mencapai tujuan tersebut. Kami menyambut keterlibatan berbagai perusahaan tersebut, karena dengan merekalah kami menemukan misi menuju arah yang ditetapkan bersama. Kami akan bekerja sama sebagai rekan yang jujur dan kritis, seraya menjaga kebebasan kami, dan juga berbagi keahlian dan pengalaman yang kami miliki.”