Acara Penghargaan Wetlands International
-
Annual review
Untuk menandai berbagai pencapaian yang telah diraih selama periode 3 tahun terakhir, Wetlands International mengadakan acara “Engagement Event and Awards Ceremony”. Acara diadakan di Hotel Crowne Plaza, Dubai, 21 Oktober 2018, dihadiri oleh sekitar 130 orang “manusia basah” yang sedang menghadiri pertemuan Ramsar CoP 13.
Dengan latar belakang menara Burj Khalifa serta gemerlap kota Dubai, suasana pertemuan menghadirkan nostalgia bagi para peserta yang sebagian besar telah saling mengenal sebagai sesama penggiat pelestarian lahan basah. Sebagai tuan rumah, Jane Madgwick CEO Wetlands International dan André van der Zande Chairman Wetlands International mengingatkan kembali kerja besar yang telah dilakukan para ilmuwan, praktisi dan sukarelawan dalam menyelamatkan lahan basah dan ekosistemnya. Wetlands International dianggap oleh Martha Rojas, Sekretaris Jenderal Ramsar, sebagai organisasi yang secara konsisten berdiri di depan bergandengan tangan bersama Mitra Pemerintah, para Ilmuwan dan penggiat lainnya dalam mempromosikan pemanfaatan lahan basah yang bijaksana dan berkelanjutan. Beberapa paparan dari Afrika Timur, India, Brasil dan Inisiatif Gambut Global (Global Peatlands Initiative) memberikan gambaran apa yang telah dilakukan selama ini.
Tanggapan eratnya kemitraan yang telah terjalin selama ini disampaikan oleh perwakilan dari pemerintah Mali, Belanda, Senegal dan Indonesia. Dalam sambutan singkatnya, Ir. Tandya Tjahjana, Direktur Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial (BPEE) KLHK mengajak megingat kembali kerjasama Pemerintah Republik Indonesia dan Wetlands International yang telah terjalin selama 35 tahun terakhir, dan akan terus berlangsung. Beliau kemudian memberikan kenang-kenangan buku Taman Nasional di Indonesia kepada Sekretaris Jenderal Ramsar, Chairman dan CEO Wetlands International, dan tidak lupa menitipkan pesan untuk mengurangi sampah plastik, dengan memberikan tumbler untuk digunakan selama pertemuan.
Acara puncak penghargaan diberikan kepada Tim Afrika Timur (Kenya dan Ethiopia) yang telah menunjukan kemajuan luar biasa selama 10 tahun terakhir. Penghargaan paling prestisius “Luc Hoffman Award” (beliau adalah bidan lahirnya WWF dan Konvensi Ramsar) untuk ilmuwan lahan basah diberikan kepada Prof. Guangchun Lei dari Beijing Forestry University, School of Nature Conservation. Penghargaan diberikan atas dedikasi dan kerja keras Prof. Lei dibidang lahan basah, dimana tidak kurang dari 130 kegiatan riset telah dilakukan dibidang keanekaragaman hayati, ekologi ekosistem dan perubahan iklim.
“Pertemuan ini pada dasarnya adalah ajang silaturahim diantara kita untuk menyelamatkan lahan basah di muka bumi”, demikian kata akhir dari Fahed Mohamed Alhammadi dari Kementerian Perubahan Iklim dan Lingkungan Uni Emirat Arab
(Liputan dari Ramsar CoP 13 Dubai oleh Yus Rusila Noor)