01 Jan 1970
Program Tahunan Penghitungan Burung Air Global Asian Waterbird Census

Home » Acara » Likungan lahan basah yang sehat » Sensus burung air internasional » Program Tahunan Penghitungan Burung Air Global Asian Waterbird Census
Acara Date: 01/01/1970
Venue:

LATAR BELAKANG

Asian Waterbird Census (selanjutnya disingkat AWC) merupakan suatu kegiatan tahunan yang bersifat sukarela, dilakukan setiap minggu ke-2 dan 3 di bulan Januari setiap tahunnya. AWC merupakan  kegiatan pemantauan burung air yang dikoordinasi oleh Wetlands International, menjadi suatu perangkat bagi upaya konservasi bagi burung-air serta lahan basah sebagai habitatnya.

Kegiatan ini berjalan bersama-sama dengan sensus internasional yang meliputi wilayah Afrika, Eropa, dan Amerika, dibawah payung International Waterbird Census (IWC). Untuk kegiatan di Indonesia, sensus dikoordinasikan oleh Wetlands International – Indonesia Programme bekerjasama dengan Ditjen PHKA – Dephut.

Mengantisipasi merebaknya wabah flu burung (Avian influenza) sementara adanya kemungkinan-kemungkinan yang belum terjawab akan keterkaitan burung-liar (dalam hal ini burung air) dengan wabah tersebut, kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya dalam mengumpulkan informasi dasar bagi kebutuhan penanganan wabah Avian influenza.

TUJUAN

  • Mengumpulkan informasi tahunan mengenai populasi burung air di lahan basah, sebagai dasar evaluasi lokasi-lokasi  penting dan untuk pemantauan populasi,
  • memantau secara tahunan status dan kondisi lahan basah yang disensus,
  • menumbuhkan dan mendukung minat masyarakat terhadap burung air dan lahan basah serta upaya pelestariannya.

WAKTU

Secara global sensus dilaksanakan satu kali setahun dan dilakukan secara serentak di seluruh Asia – Pasifik, pada minggu  kedua sampai ketiga bulan Januari. Untuk Indonesia, berhubung data yang tersedia masih sangat minim, maka informasi yang dikirimkan selama bulan Januari dapat diterima.

PESERTA

Sensus terbuka bagi siapa saja yang mau secara sukarela melakukan pengamatan burung air, termasuk ahli burung, pengamat amatir, pencinta alam, guru, LSM, pegawai negeri atau masyarakat lainnya. Setiap negara peserta dikoordinir oleh seorang koordinator nasional/regional, yang bertanggung jawab untuk mengirimkan formulir, mengumpulkan formulir, menghubungi pengirim data dan melakukan klarifikasi, serta membuat laporan nasional, yang kemudian akan dikirimkan ke koordinator Internasional.

Seluruh informasi yang terkumpul kemudian disimpan  dalam   pangkalan   data   dan  kemudian dibuat  laporan tahunan Internasional, yang meliputi status dan distribusi semua jenis burung air di Asia Pasifik, peta  serta  identifikasi lokasi-lokasi lahan basah yang  penting.   Laporan akan dikirimkan kepada seluruh peserta yang menyumbangkan datanya, masing-masing satu laporan untuk setiap lokasi.

LOKASI SENSUS

Sensus dapat dilakukan dimana saja, selama di lokasi tersebut ditemukan burung air, baik dalam jumlah yang banyak dan berkelompok, maupun dalam jumlah yang kecil, bahkan hanya satu individu sekalipun. Burung air biasanya dapat ditemukan di lokasi lahan basah, seperti sawah, sungai, danau, situ, rawa, daerah pesisir, hutan bakau, dan dataran lumpur. Selama ini, data yang masuk sebagian besar berasal dari Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Selain dari  kedua  Pulau  tersebut, data dari wilayah lainnya sangat diharapkan sekali.

JENIS-JENIS SASARAN DAN CARA PELAPORAN

Burung air yang diamati selama sensus berlangsung meliputi semua jenis pecuk,  pelikan, cangak, kuntul, pelatuk besi, paruh sendok, bebek, angsa, burung pantai migran, camar  dan burung pemangsa yang berasosiasi dengan lahan basah. Jenis-jenis burung air yang ditemui  di lapangan dicatat dan dihitung jumlahnya (untuk jenis dalam jumlah banyak, bisa dihitung sampai puluhan terdekat). Jenis dan jumlah tersebut kemudian dicatat dalam formulir yang telah tersedia. Jangan lupa untuk mencantumkan informasi mengenai lokasi,  peta,  data pengirim serta  informasi lain yang diminta formulir.

Setiap  lokasi pengamatan/formulir dapat diisi oleh satu orang pengamat  atau dalam kelompok.

Setiap  formulir  hanya  digunakan  untuk satu lokasi. Sedapat mungkin nama lokasi menggunakan nama administratif yang biasa digunakan, atau jika telah mendapatkan status tertentu (misalnya Taman Wisata, Taman Nasional, Cagar Alam, Kebun Raya) maka nama tersebut hendaknya digunakan.

HASIL SENSUS

Sejak dimulai pada tahun 1987, AWC telah menjangkau lebih dari 5.700 lokasi di 24 negara, dengan keterlibatan ribuan pengamat sukarela dari ke-24 negara tersebut, termasuk INDONESIA.

PENERAPAN

Data yang terangkum dalam AWC telah ditampilkan dalam berbagai laporan dan telah berkontribusi bagi aktivitas konservasi mulai tingkatan lokal hingga global, dengan mendukung:

  • Program-program konservasi dan penelitian spesies dan kawasan serta kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya lahan basah,
  • pembangunan rencana aksi dan strategi nasional bagi konservasi lahan basah dan burung-air,
  • Konvensi RAMSAR dalam mengidentifikasi lahan basah yang penting secara internasional melalui pemantauan burung-air yang teratur,
  • Konvensi Spesies bermigrasi (Convention of Migratory Species – CMS) melalui pemantauan status burung-air bermigrasi serta habitatnya,
  • Implementasi dari Asia-Pacific Migratory Waterbird Conservation Strategy: 2001-2005,
  • Program Important Bird Area (IBA) dari BirdLife International,
  • Program IUCN/BirdLife’s Globally Threatened Bird Update,
  • Program Estimasi Populasi Burung-air (Waterbird Population Estimates) dari Wetlands International.

Mari bergabung! Kami mengundang partisipasi bapak/ibu/Sdr., untuk turut serta dalam kegiatan sensus tahun depan (2013). Informasi lebih lanjut, silahkan untuk menghubungi:

Yus Rusila Noor
Koordinator Nasional AWC di Indonesia
Wetlands International – Indonesia Programme
Jl. A. Yani 53 – Bogor 16161
Box 254/BOO – Bogor 16002
Tel.0251-8312189
Fax   : 0251-8325755
e-mail: [email protected]